Dari Kelas Gratis Menjadi Fondasi Pembelajaran Teruji

Setiap perjalanan besar seringkali berawal dari sebuah titik kecil. Bagi Higher Academy, titik itu adalah sebuah komentar sederhana dari Tifany Priyadi di TikTok. Sebagai seorang Virtual Assistant (VA) berpengalaman, Tifany kerap membagikan insight dan pengalamannya di platform tersebut. Tak disangka, ribuan notifikasi membanjiri akunnya, membawa pertanyaan yang sama dan serupa: “Bagaimana caranya menjadi VA?”

Pertanyaan tersebut, meski terlihat sederhana, nyatanya tidak bisa dijawab sesimpel itu. Terlebih pada tahun 2022, ketika Tifany memulai perjalanannya sebagai VA. Saat itu, metode mencari pekerjaan online tidaklah semudah dan sejelas sekarang. Melamar pekerjaan bukan sekadar mengirim CV atau mengisi formulir lamaran. Lebih dari itu, ia harus menghadapi proses adaptasi kerja yang unik, di mana pekerjaan terasa “melekat ke badan”.

Banyak yang berekspektasi kerja online itu berarti bisa bekerja sambil liburan, atau kerja sambil momong anak. Namun, realitas yang Tifany hadapi justru kebalikannya: momong anak pun seringkali dilakukan sambil bekerja, dan liburan tak jarang tetap membawa serta beban pekerjaan. Pengalaman inilah yang menjadi pondasi kesadaran Tifany tentang pentingnya persiapan yang lebih dari sekadar teknis. Ia menyadari bahwa menjadi VA sukses membutuhkan ketangguhan mental, manajemen diri, dan pemahaman etika kerja yang mendalam.

Berangkat dari kenyataan pahit-manis inilah, Tifany terinspirasi untuk berbagi. Ia mulai menyusun kurikulum pembelajarannya sendiri, yang sepenuhnya bersumber dari pengalaman nyata dan praktisnya. Tujuan utamanya jelas: memastikan setiap peserta benar-benar siap tidak hanya secara skill, tetapi juga secara mental dan sikap untuk terjun ke dunia Virtual Assistant yang dinamis.

Cikal bakal Higher Academy dimulai dari sebuah inisiatif mulia: kelas gratis bernama hIGHER Academy Batch 1 pada Januari 2024. Di awal, hanya ada 8 tahapan materi yang disajikan melalui Zoom selama satu bulan. Antusiasme ternyata tinggi, terbukti dengan 59 pendaftar di batch pertama.

Namun, tantangan terbesar kami saat itu adalah membuat peserta menghargai kelas gratis dan berkomitmen untuk mengikutinya sampai selesai. Seringkali, banyak orang yang hanya penasaran di awal namun mudah kehilangan motivasi di tengah jalan. Ini menjadi PR besar bagi kami untuk menjaga kualitas dan engagement peserta.

Meski dengan segala tantangan, kelas terus berjalan, melewati Batch 1 hingga mencapai Batch 5. Setiap batch membawa serta masukan positif yang tak ternilai dari para alumni. Cerita keberhasilan dan feedback konstruktif menjadi bahan bakar kami untuk terus menyempurnakan kurikulum. Delapan tahapan materi awal kini telah berkembang menjadi Kelas Basic VA – Lite, yang jauh lebih komprehensif dan terstruktur.

Yang paling membanggakan, kami mulai bisa merekrut tim inti Higher Academy dari alumni-alumni terbaik kami sendiri. Ini adalah bukti nyata bahwa ilmu yang kami ajarkan terbukti efektif. Alumni yang tadinya tanpa basic, kini tidak hanya mampu bekerja online sebagai Virtual Assistant, tetapi juga memiliki etika kerja dan sikap tanggung jawab yang sangat baik.

Keberhasilan ini memberikan keyakinan penuh kepada kami. Bahwa dengan kurikulum yang dirancang dari pengalaman nyata, pendekatan yang holistik, dan komitmen terhadap kualitas, Higher Academy siap untuk membuka pintu ke kelas-kelas lainnya, mencetak lebih banyak lagi individu tangguh yang siap meraih impian di dunia kerja yang terus berubah. Higher Academy bukan hanya tempat belajar, tetapi wadah untuk bertransformasi.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *